Translate

Jumat, 20 Februari 2015

                                                       Melihat Kedalam
 oleh: Rizki Januar  
    
Pertanyaan pertama, jika kata INDONESIA di sebut, apakah yang pertama kali kamu ingat atau bayangkan about INDONESIA?

Sebelumnya, dengan mengajukan pertanyaan di atas bukan maksud untuk menjadi pahlawan apalagi sedang mengupayakan kemerdekaan, karena secara politis Indonesia itu udah merdeka, Tapi inget, secara politis aja ya, kalau secara lain – lainnya mungkin masih harus dipertanyakan.
Oke, sebelum kita bicara kemana-mana, mari kita fokuskan kepada pertanyaan di atas. Ada banyak jawaban yang bisa kamu sebutkan misalnya kamu ingat tanahnya yang subur, ketika kata Indonesia di sebut, atau ingat masyarakatnya yang ramah, dan bisa menerima segala macam perbedaan, atau ingat panorama wisatanya yang super indah dan lain – lain. Namun apakah Indonesia masih seperti yang kamu bayangkan?
Ya, semenjak 17 agustus 1945 negara kita memang sudah merdeka, di dalam sejarah di katakana bahwa bangsa kita di jajah dalam kurun waktu tiga setengah abad oleh belanda, di tambah oleh jepang kurang lebih tiga tahun setengah. Tapi itu baru menurut sejarah, bukan berarti tidak mempercayai sejarah, namun harus di garis bawahi bahwa terkadang sejarah di tuliskan hanya oleh pemenang. Jadi terkadang untuk memahami sejarah di perlukan telaah yang lebih lanjut, untuk meyakinkan kebenarannya
Jadi pernyataan yang benar itu bangsa kita bukan di jajah selama tiga setengah abad oleh bangsa belanda, melainkan dalam kurun waktu tiga setengah abad itu adalah proses penaklukan Indonesia oleh Belanda yang belum juga berhasil sepenuhnya, karena perlawanan masih terus di gencarkan oleh rakyat Indonesia.
Mungkin pada zaman dahulu Belanda sudah terlanjur suka dengan Indonesia, dengan tanahnya yang subur, sumberdaya alamnya yang melimpah, dan panorama alamnya yang indah. Jika di ibaratkan Indonesia itu seperti seorang perawan yang cantik, seksi dan sholehah. Lelaki mana yang gak kepincut dengan perawan yang seperti itu, pasti ia memikirkan berbagai cara atau apapun untuk menaklukan dan memiliki si perawan itu.
Tapi sudahlah, itu semua kan masa lalu. Yang penting kita di 67 tahun ini kita sudah merasakan nafas kemerdekaan. Dan bagaimana kita mengisinya dengan sebaik – baiknya  mari kita move on bersama – sama ok. Di dalam agama Islam ada istilah rohmat dan istidraj rohmat yang berarti sebuah karunia atau nikmat yang di berikan oleh Allah SWT, dan istidraj adalah ujian yang berupa kenikmatan. Nah, dari penjalasan tadi. Apakah kemerdekaan Indonesia benar – benar rahmat dari Tuhan yang Maha Esa atau istidraj? Memang di dalam UUD tertera jelas di dalam ada kalimat “ Dengan Rahmat ALLAH SWT”. Tapi jika di lihat secara realitas sebenarnya isi dari kemerdekaan ini masih banyak masalah yang masih belum bisa di bereskan secara jelas. Jangan terlalu di pikirkan sekarang memang butuh penghayatan yang lebih lanjut hehe..
Tak perlu selalu membuat perubahan untuk mengisi kemerdekaan, pemuda sekarang banyak mengartikan itu. bahwa harus selalu membetulkan segala hal yang memang mereka anggap salah. Tetapi melupakan kewajiban untuk menjaga Indonesia. Negara ini memang baik – baik saja jika kita selalu menghirup nafas optimis. Tak perlu harus selalu menyalahkan orang lain, tetapi lihat dulu lah diri sendiri. Islam menyebutkan bahwa “man arofa nafsak fakod arofa robbak” dan di sunda ada istilah yang di sebut “ngaji diri” yang berarti sebelum kita melakukan segala hal kepada orang lain, minimal kita harus bisa merasakannya oleh diri sendiri.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar