Melihat Kedalam
oleh: Rizki Januar
Pertanyaan pertama, jika kata INDONESIA di sebut,
apakah yang pertama kali kamu ingat atau bayangkan about INDONESIA?
Sebelumnya, dengan
mengajukan pertanyaan di atas bukan maksud untuk menjadi pahlawan apalagi
sedang mengupayakan kemerdekaan, karena secara politis Indonesia itu udah
merdeka, Tapi inget, secara politis aja ya, kalau secara lain – lainnya mungkin
masih harus dipertanyakan.
Oke, sebelum kita bicara
kemana-mana, mari kita fokuskan kepada pertanyaan di atas. Ada banyak jawaban
yang bisa kamu sebutkan misalnya kamu ingat tanahnya yang subur, ketika kata
Indonesia di sebut, atau ingat masyarakatnya yang ramah, dan bisa menerima segala
macam perbedaan, atau ingat panorama wisatanya yang super indah dan lain –
lain. Namun apakah Indonesia masih seperti yang kamu bayangkan?
Ya, semenjak 17 agustus 1945
negara kita memang sudah merdeka, di dalam sejarah di katakana bahwa bangsa
kita di jajah dalam kurun waktu tiga setengah abad oleh belanda, di tambah oleh
jepang kurang lebih tiga tahun setengah. Tapi itu baru menurut sejarah, bukan
berarti tidak mempercayai sejarah, namun harus di garis bawahi bahwa terkadang
sejarah di tuliskan hanya oleh pemenang. Jadi terkadang untuk memahami sejarah
di perlukan telaah yang lebih lanjut, untuk meyakinkan kebenarannya
Jadi pernyataan yang benar
itu bangsa kita bukan di jajah selama tiga setengah abad oleh bangsa belanda,
melainkan dalam kurun waktu tiga setengah abad itu adalah proses penaklukan
Indonesia oleh Belanda yang belum juga berhasil sepenuhnya, karena perlawanan
masih terus di gencarkan oleh rakyat Indonesia.
Mungkin pada zaman dahulu
Belanda sudah terlanjur suka dengan Indonesia, dengan tanahnya yang subur,
sumberdaya alamnya yang melimpah, dan panorama alamnya yang indah. Jika di
ibaratkan Indonesia itu seperti seorang perawan yang cantik, seksi dan
sholehah. Lelaki mana yang gak kepincut dengan perawan yang seperti itu, pasti
ia memikirkan berbagai cara atau apapun untuk menaklukan dan memiliki si
perawan itu.
Tapi sudahlah, itu semua kan
masa lalu. Yang penting kita di 67 tahun ini kita sudah merasakan nafas
kemerdekaan. Dan bagaimana kita mengisinya dengan sebaik – baiknya mari kita move
on bersama – sama ok. Di dalam agama Islam ada istilah rohmat dan istidraj rohmat
yang berarti sebuah karunia atau nikmat yang di berikan oleh Allah SWT, dan
istidraj adalah ujian yang berupa kenikmatan. Nah, dari penjalasan tadi. Apakah
kemerdekaan Indonesia benar – benar rahmat dari Tuhan yang Maha Esa atau
istidraj? Memang di dalam UUD tertera jelas di dalam ada kalimat “ Dengan
Rahmat ALLAH SWT”. Tapi jika di lihat secara realitas sebenarnya isi dari
kemerdekaan ini masih banyak masalah yang masih belum bisa di bereskan secara
jelas. Jangan terlalu di pikirkan sekarang memang butuh penghayatan yang lebih
lanjut hehe..
Tak perlu selalu membuat
perubahan untuk mengisi kemerdekaan, pemuda sekarang banyak mengartikan itu.
bahwa harus selalu membetulkan segala hal yang memang mereka anggap salah.
Tetapi melupakan kewajiban untuk menjaga Indonesia. Negara ini memang baik –
baik saja jika kita selalu menghirup nafas optimis. Tak perlu harus selalu
menyalahkan orang lain, tetapi lihat dulu lah diri sendiri. Islam menyebutkan
bahwa “man arofa nafsak fakod arofa robbak”
dan di sunda ada istilah yang di sebut “ngaji
diri” yang berarti sebelum kita melakukan segala hal kepada orang lain,
minimal kita harus bisa merasakannya oleh diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar